Persatuan Olahraga Wonokerto

 


Banyaknya minat pemuda akan olahraga mendorong keberadaan persatuan olahraga Wonokerto terus aktif hingga saat ini. PORWO singkatan dari Persatuan Olahraga Wonokerto ini merupakan kumpulan dari berbagai cabang olahraga mulai dari sepak bola, futsal, badminton, voli hingga silat. 

Desa sendiri memiliki lapangan sepak bola, lapangan voli hingga lapangan indoor untuk badminton. Penggunaan lapangan inipun sudah di atur secara adil untuk setiap RW di desa. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat datang di Desa Wonokerto

Gambar
  Desa Wonokerto Kecamatan Bandar yang berada di Kabupaten Batang ini merupakan salah satu desa dengan luas wilayah mencapai 335,32 kilometer persegi. Desa Wonokerto terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Wonorejo (kulur), Dusun Wonoyoso (karetan,Kampir) Setengah dari seluruh wilayah Desa Wonokerto merupakan lahan sawah atau pertanian. Selain pertanian, Wonokerto sendiri juga memiliki beberapa peternakan seperti kambing, sapi, ayam dan mentok. Hasil pertanian yang paling tinggi di wilayah ini adalah singkong, pisang dan jagung. Dengan hasil panen yang melimpah ini maka terdapat pabrik Tepung Pati atau Tapioka disini, selain itu berbagai UMKM yang menjual olahan singkong dan juga pisang. Biasanya warga disini mengolah pisang dan singkong menjadi keripik, selain itu juga terdapat sale pisang yang penjualannya sudah sampai ke luar pulau.  Ada pula usaha rumahan seperti pengrajin tempe dan tahu, serta terdapat UMKM mebel furnitur rumah.
Baca selengkapnya

Peternakan Kambing

Gambar
  Kambing Potong bukan Kambing Perah Wonokerto memiliki beberapa peternakan mulai dari ayam, mentok, sapi, hingga kambing. Salah satunya Pak Supri yang memiliki peternakan Kambing, selain menjadi peternak Pak Supri sendiri merupakan salah satu guru yang ada di MTS AtTaqwa Bandar. Saat melakukan kunjungan ke kandang kambing, kami juga menemukan kandang ayam. Jumlah kambing saat ini hanya tersisa 45 ekor karena sebelumnya sudah laku terjual sebagai kambing kurban.  Kambing disini merupakan kambing potong bukan kambing perah atau yang menghasilkan susu. Disini puluhan ekor kambing diberi makan daun singkong atau sesekali diberi makanan fermentasi yang berasal dari campuran daun singkong, onggok atau ampas singkong dari sisa pengolahan tepung tapioka, serta diberi tambahan ampas tahu.  Kata Pak Supri, untuk makanan fermentasi ini sendiri tidak memiliki takaran pasti, yang terpenting jika saat kambing diberi makan ini dan langsung lahap maka itu sudah pas menurutnya. 
Baca selengkapnya